ILMU TIADA AMALAN BAGAIKAN POHON TIDAK BERBUAH

Jumat, 30 Desember 2011

sifat - sifat umum kepribadian manusia



A. SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA

            Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang.

B. TEORI TIPOLOGI
1. Teori Hippocrates – Gelenus
            Terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas, maka Hippocrates berpendapat bahwa juga dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan-cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu:
·         Sifat kering didukung oleh Cholc
·         Sifat basah didukung oleh Melannchole
·         Sifat dingin didukung oleh Phlegma
·         Sifat panas didukung oleh Sanguis
Hippocrates Galenus berpendapat bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok, yaitu chole, melanchole, phlegma dan sanguis. Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut temperamental.
2. Tipologi Mazhab Italia dan Mazhab Perancis
a. Tipologi Mazhab Italia
   Berdasarkan atas data-data yang diperoleh oleh De Giovani, serta hukum deformasi yang dirumuskan oleh De Giovani, Viola dalam penyelidikan-penyelidukannya menemukan bahwa ada tiga macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu:
1.      Microsplanchnis: ukuran-ukuran menegak relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung.
2.      Macrosplanchnis: ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk.
3.      Normosplanchnis: ukuran-ukuran menegak dan mendatar seimbang, sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam- macam bentuk tubuh yang demikian itu beralas pada keturunan.

b. Tipologi Mazhab Perancis
       Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau lingkungan. Yaitu :
1.      Ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi respiratoris.
2.      Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menjadi sumber reaksi-reaksi digestif.
3.      Ada lingkungan yang berwujud keadaan-keadaan alam yang menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler.
4.      Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan reaksi-reaksi serebral.
3.  Tipologi Kretschmer
a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya
       Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat:
1.  Tipe Piknis, sifat-sifat khas tipe ini ialah:
- Badan agak pendek
- Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
- Leher pendek dan kuat
- Lengan dan kaki lemah
- Kepala agak “merosot” ke muka diantara kedua bahu, sehingga bagian atas dari tualang punggung kelihatan sedikit melengkung
- Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata
Dari tipe ini dapat diperoleh dengan bentuk nyata setelah orang berumur 40 tahun
 2. Tipe Leptosom, orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah:
       - Badan langsing/kurus, jangkung
- Perut kecil, bahu sempit
- Lengan dan kaki lurus
- Tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
- Muka bulat telur
- Berat relatif kurang
3. Tipe Atletis, pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras, tipe mini ini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini ialah:
- Tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
- Badan kokoh dan tegap
- Tinggi cukupan
- Bahu lebar dan kuat
- Perut kuat
- Panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak kecil
- Tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
- Muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom
4. Tipe Displatis, tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu, tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu di antara ketiga tipe itu, karena tidak memiliki ciri-ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang seolah-olah bertentangan satu sama lain. Kretschmer sendiri menganggap tipe displastis ini menyimpang dari konstitusi normal.
b. Tipe-tipe manusia menurut temperamennya
1. Tipe Schizothym, orang yang bertemperamen ini, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri.
2. Tipe Cyklothym, orang yang bertemperamen ini, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut merasakan suka dan duka orang lain.
c. Hubungan antara keadaan jasmani dan temperamen
1. Orang yang konstitusi pikinis kebanyakan bertemperamen  cyklothym, atau orang-orang bertemperamen cyklothym kebanyakan berkonstitusi pikinis.
2. Orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis kebanyakan bertemperamen schizothyum, atau orang-orang bertemperamen schizothyum kebanyakan berkostitusi leptosom, atau atletis, atau displastis.
C. TEORI SHELDON
            Teori menggambarkan kepribadian manusia itu sebagai terdiri dari komponen-komponen.
a. Komponen kejasmanian
1. Komponen- komponen kejasmanian primer, yang terdiri dari
Ø  Endomorphy, orang yang bertipe endomorphy, komponen endomorphynya tinggi sedang kedua komponen lainnya rendah ditandai oleh : lembut, gemuk, berat, badanrelatif kurang.
Ø  Mesomorphy, orang yang bertipe mesomorphy komponen mesomorphynyat tinggi sedang komponen yang lain lagi rendah; otot-otot dominan, pembuluh-pembuluh darah kuat, jantung juga dominan, orang bertipe ini tampak: kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-segi, tahan sakit.
Ø  Ectomorphy, orang-orang yang termasuk pada golongan tipe ini organ-organ mereka berasal dari ektoderm yang terutama berkembang yaitu; kulit, sistem syaraf, dengan ciri-ciri, jangkung, dada pipih, lemah, otot-otot hampir tidak nampak berkembang.
2. Komponen kejasmanian sekunder, yang terdiri dari
Ø  Dysplasia, dengan meminjam istilah dari Kretcmer istilah itu dipakai oleh Sheldon untuk menunjukan setiap ketidak tetapan dan ketidak-lengkapan campuran ketiga kompenen primer itu pada berbagai daerah dari pada berbagai daerah dari pada tubuh.
Ø  Gynandromorphy, itu menunjukan sejauhmana jasmani memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya. Komponen ini oleh Sheldon dinyatakan dengan huruf “g” jadi orang laki-laki yang memiliki komponen “g” tinggi akan memiliki tubuh yang lembut, panggul besar, dan sifat-sifat wanita yang lain. Seseorang yang memiliki komponen “g” ini maksimal adalah banci.
Ø  Texture, ialah komponen yang menunjukan bagaimana orang itu nampaknya keluar
3. Komponen-komponen temperamen
            Komponen-komponen temperamen ini terdiri pula atas tiga komponen yaitu:
Ø  Tipe viscerotonis, sifat-sifat orang yang bertipe viscerotonis itu ialah:
-Sikap tidak tegang (relaxed)
-suka akan hiburan
-gemar makan-makan
-besar kebutuhan akan resonansi orang lain
-tidurnya nyenyak
-bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang lain
-tidurnya nyenyak
-bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang lain
Ø  Tipe somatotonis
Sifat-sifat temperamen somatotonis ini ialah
-sikapnya gagah
-perkasa(energetic)
-kebutuhan bergerak besar
-suka terus terang
-suara lantang
-nampaknya lebih dewasa dari yang sebenarnya
-bila menghadapi kesukaran-kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan
Ø  Tipe celebrotonis, sifat-sifat orang bertipe cerebrotonis itu adalah:
-sikapnya kurang gagah, ragu-ragu
-reaksinyacepat
-kurang berani bergaul dengan orang banyak (ada sociopobia)
-kurang berani berbicara di depan orang banyak
-kebiasaan-kebiasaan tetap, hidup teratur
-suara kurang bebas
-tidur kurang nyenyak (sukar)
-nampaknya lebih muda dari yang sebenarnya
-kalau menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri
4. Komponen-komponen psikiatris, yang terdiri atas:
a. Affective, yang bentuknya ekstrim terdapat pada para penderita psikosis jenis manis depresif
b. Paranoid yaitu banyak angan-angan, fikiran gambaran-gambaran yang sangat jauh dari kenyataan
c. Heboid yaitu bentuk ekstremnya terdapat pada pra penderita hebehrenia, yaitu suatu bentuk dari pada schzopronia (a sosial, anti sosial)
D. BEBERAPA TIPOLOGI YANG YANG BERDASARKAN KEADAAN KEJIAWAAN   SEMATA-MATA
a. Tipologi Plato, Plato membedakan adanya tiga bagian jiwa, yaitu:
     1. Fikiran (logos) yang berkedudukan di kepala
     2. Kemauan (thumas) yang berkedudukan di dada
     3. Hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut
b. Tipologi Queyrat, Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, daya-daya kognitif, afektif, dan konatif.
     1. Salah satu daya yang dominant
            a. Tipe mediatif, atau intelektual,dimana daya kognitif dominan
            b. Tipe emosional, dimana daya efektif dominan
            c. Tipe aktif, daya konatif dominan
     2. Dua daya dominan
            a. Tipe mediatif emosional atau daya kognitif atau afektif dominan
            b. Tipe aktif emosional atau garang: daya konatif dan afektif dominan
            c. Tipe aktif-mediatif : daya konatif dan kognitif dominan
     3. Ketiga daya itu ada dalam proporsi yang seimbang:
            a. Tipe seimbang
            b. Tipe amproph
            c. tipe aphatis
     4. Ketiga daya itu ada atau berfungsi secara tak menentu:
            a. Tipe tak stabil
            b. Tipe tak teguh hati
            c. Tipe kontraktroris
     5. Ada tiga macam tipe yang tidak sehat, yaitu:
            a. Tipe hypochonolis
            b. Tipe melancholis
            c. Tipe hysteris
c. Tipologi Malapert
     1. Tipe intelektual, yang terdiri atas:
            a. Golongan analitis
            b. Golongan reflektif
     2. Tipe afektif, yang terdiri atas:
            a. Golongan emosional
            b. Golongan bernafsu
     3. Tipe voulenter, yang terdiri atas:
            a. Golongan tanpa kemauan
            b. Golongan besar kemauan
     4. Tipe aktif, yang terdiri atas: 
            a. Golongan tak aktif
            b. Golongan aktif
d. Tipologi Heymans
1. Emosionalitas, yaitu mudah tidaknya perasaan orang yang terpengaruh oleh sesuatu kesan
2.  Proses pengiring, yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap kesadaran
3. Aktivitas, yaitu sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaannya dan fikiran-fikirannya dalam tindakan yang spontan
4.  Golongan yang aktif, yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja telah berbuat
5. Golongan yang tidak aktif yaitu golongan yang walaupun ada alasan-alasan yang kuat belum juga mau bertindak.
e. Tipologi Spranger
1. Dua macam rohk(Geist), pertama-tama spranger membedakan adanya dua macam rokh (Geist), yaitu:
a. Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia masing-masing (individu)
b. Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat manusia, yang dalam keadaan konkretnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad
2. Hubungan antara rokh subjektif dan rokh abjektif, rokh subjektif dan objektif itu berhubungan secara timbal balik. Rokh subjektif atau roh individul, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif tersebut terbentuk dan berkembang dengan memakai rokh objektif sebagai norma.
3. Lapangan-lapangan hidup, kebudayaan oleh Spanger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun menurut sistem atau struktur tertentu.
     a. Lapangan pengetahuan
     b. Lapangan ekonomi
     c. Lapangan kesenian
     d. Lapangan keagamaan
     e. Lapangan kemasyarakatan
     f. Lapangan politik






















BAB II
BEBERAPA TEORI KEPRIBADIAN YANG MEMAKAI CARA PENDEKATAN LAIN

1. PSIKOANALISIS TEORI SIGMUND FREUD
a. Struktur Kepribadian
            Menurut Freud kepribadian itu sendiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:
1. Das Es (the id), yaitu aspek biologis daripada kepribadian ini adalah aspek orisional.    Untuk menghilangkan ketidak-enakan itu das es mempunyai dua cara yaitu
     a. refleks dan reaksi-reaksi otomatis, seperti bersin, berkedip dll
     b. proses primer, seperti orang lapar yang membayangkan makan
2. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis kepribadian timbul dari kebutuhan organisme untuk dapat berhubungan dengan dunia luar secara realistis
3. Das Uedber (the super ego), yaitu aspek sosiologis yang merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan (dimasukkan )dengan berbagai perintah larangan.
b. Dinamika kepribadian
     `   Menurut Freud di dalam diri kita ini ada dua macam (lebih tepatnya dua kelompok) instink-instink, yaitu:
1. Instink-instink hidup , fungsinya adalah melayani maksud individu untuk tetap hidup dan memperpanjang ras.
2. Instink-instink mati, fungsinya yaitu kurang jelas jika dibandingkan dengan instink-instink hidup, karena itu juga dikenal. Namun adalah suatu kenyataan yang tak dapat diingkari, bahwa manusia itu pada akhir-akhirnya mati juga. Inilah yang menyebabkan Freud merumuskan, bahwa “tujuan semua hidup adalah mati”.
c. Perkembangan Kepribadian
            Adapun sumber tegangan pokok ialah:
1. proses pertumbuhan fisologis
2. frustrasi
3. konflik
4. ancaman
2.  PSIKOLOGI ANALITIS, TEORI CARL GUSTAWJUNG
       Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu :
a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar.
b. Alam tak sadar (ketidak sadaran) yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri.
a. Struktur Kesadaran
1. Fungsi jiwa, terdiri atas :
       -Tipe pemikir
       -Tipe perasa
       -Tipe pendria
       -Tipe intuitif
2. Sikap jiwa, yang dimaksud dengan sikap jiwa adalah arah daripada energi psikis umum atau libido, yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya.
3. Pesona, ialah cara seseorang dengan sadar menampakkan diri ke luar.
b. Struktur ketidaksadaran
1. Ketidaksadaran pribadi yaitu bagian daripada alam ketidaksadaran yang diperoleh individu selama sejarah hidupnya, pengalamannya pribadi.
2. Ketidaksadaran kolektif adalah bagian dari pada ketidaksadaran itu diperoleh oleh individu dari warisan nenek moyangnya, yaitu hal-hal yang diperoleh manusia (sebagai jensi) di dalam perkembangannya.
3. INDIVIDUAL PSYCHOLOGIC TEORI ALFRED ADLER
a. Individualitas sebagai pokok persoalan, Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) daripada kepribadian yaitu individualitas, kebulatan serta sifat-sifat khas pribadi manusia.
b. Pandangan teologis, Vaihinger mengemukakah bahwa manusia hidup dengan berbagai macam cita-cita atau pikiran yang semata-mata bersifat semu.
c. Dua dorongan pokok yaitu:
1. Dorongan kemasyarakatan, yaitu dorongan yang mendorong manusia untuk bertindak yang mengabdi kepada masyarakat.
2. Dorongan keakuan, yang mendorong manusia untuk bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri
d. Rasa rendah diri dan kompensasi.
4. ARTI INDIVIDUAL PSYCHOLOGIE
            Individual psychologie mempunyai arti penting sebagai cara untuk memahami sesama manusia.
a. Aliran ini menghendaki ditentukannya tujuan-tujuan yang susila seperti:
       1. Keharusan memikul tanggung jawab
       2. Keharusan menghadapi kesukaran-kesukaran hidup
       3. mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan
4. menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian pemberantasnya
b. Optimisme dalam bidang pendidikan













BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Untuk itu kami dapat menyimpulkan makalah ini sebagai berikut:
1. Psikologi kepribadian bertujuan untuk mengenal sesama manusia baik sifatnya maupun tipe kepribadian masing-masing
2. saling berhubungan antara konstitusi dan temperamen baik jasmani maupun psikiatris
3. Mengikis dorongan keakuran dan mengembangkan dorongan kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya.

           






Tidak ada komentar:

Posting Komentar