KONSEP DASAR EVALUASI
A.
Defenisi Evaluasi, Penilaian, dan Pengukuran
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam
bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran atau penilaian. Kata
kerjanya adalah evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang
yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator (Echols, 1975). Secara
harfiah kata evaluasi berasal dan bahasa Inggris Evaluation; dalam bahasa Arab:
al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya adalah
value; dalam Babasa Arab ; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai.
Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan (educationnal evaluation =
al-Taqdir al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai penilaian-penilaian dalam
(bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.
Secara terminologis ,evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai
berikut :
1.
Menurut
Ralph Tyler (1950 ) dalam Suharsimi mengatakan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Definisi yang lebih luas
dikemukakan oleh Cronbach dan Stufflebeam bahwa proses evaluasi
bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk
membuat keputusan.
2.
“The
systematic process of collecting, analyzing, and interpreting informationto
determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives. Demikianlah arti evaluasi menurut Gronlund & Linn,
mereka menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengumpulkan,menganalisis,
dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan
instruksional.
3.
Davies mengemukakan
bahwa evaluasi merupakan proses sederhana hanya memberikan/menetapkan nilai
kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses,orang,dan mash
banyak yangl ain(Davies,1981:3). Wand dan Brown mengemukakan :
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (dalam
Nurkanca, 1986:1). Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi, dengan batasan
sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu (Nana Sudjana, 1990:3).
Jadi
secara umum evaluasi merupakan proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu
(tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain
) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
Asmawi Zainul dan Noehi Nasution
mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas, sedangkan penilaian adalah suatu
proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang membedakan
antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Arikunto menyatakan bahwa mengukur
adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
Sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Hasil pengukuran
yang bersifat kuantitatif juga dikemukakan oleh Norman E. Gronlund (1971) yang
menyatakan “Measurement is limited to quantitative
descriptions of pupil behavior”. Pengertian penilaian yang
ditekankan pada penentuan nilai suatu obyek juga dikemukakan oleh Nana Sudjana.
Ia menyatakan bahwa penilaian adalah proses menentukan nilai suatu obyek dengan
menggunakan ukuran atau kriteria tertentu, seperti Baik , Sedang, Jelek.
Seperti juga halnya yang dikemukakan oleh Richard H. Lindeman (1967) “The
assignment of one or a set of numbers to each of a set of person or objects
according to certain established rules”.
B.
Fungsi Evaluasi
1.
Sebagai
alat selektif
2.
Alat Diagnostik
3.
Alat
Penempatan
4.
Alat Pengukur keberhasilan
Selain keempat fungsi di atas Asmawi Zainul dan
Noehi Nasution menyatakan masih ada fungsi-fungsi lain dari evaluasi
pembelajaran, yaitu fungsi:
1. Remedial
2. Umpan balik
3. Memotivasi dan membimbing anak
4. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan
5. Pengembangan ilmu
C.
Tujuan evaluasi
1.
Untuk Mengetahui tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
2.
Untuk mendeteksi siswa yang telah dan belum
menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan
3.
Untuk mengetahui ketepatan materi yang
diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan,
4.
Untuk mengetahui ketepatan metode yang
digunakan
5.
Hasil belajar cermin kualitas sekolah
6.
Untuk
membuat program sekolah
7.
Untuk Pemenuhan standar
D.
Macam-macam
evaluasi
1. Penilaian formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap
akhir pembahasan suatu pokok bahasan / topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang
direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif
adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung,
agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan
yang telah dicapai. Sementara Tesmer menyatakan formative evaluation is a judgement of the strengths and weakness
of instruction in its developing stages, for purpose of revising the
instruction to improve its effectiveness and appeal. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi
yang diajarkan pada pokok bahasan tersebut. Wiersma menyatakan formative testing is done to monitor student progress over period
of time. Ukuran keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini
adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan (TIK)
yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK yang akan dicapai pada setiap pembahasan
suatu pokok bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada tingkat kematangan siswa.
Artinya TIK dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat
kesulitan yang wajar yang diperkiran masih sangat mungkin dijangkau/ dikuasai
dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif
dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah
tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah
berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil
tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para
siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial,
yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan
memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil
akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki
kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang
sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.
2. Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap
akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan,
dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah
dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif
sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang
meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester,
bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
E.
Prosedur penilaian
1.
Menetapkan tujuan evaluasi
2.
Memilih dan mengembangkan
instrument
3.
Pelaksanaan pengukuran
4.
Pemeriksaan hasil
5.
Verifikasi data
6.
Analisis data
Analisis data dapat dilakukan secara
individual dan berkelompok. Apabila data diolah dan dianalisis secara
individual maka hasilnya menunjuk kepada seseorang atau suatu keadaan.
Sedangkan pengolahan dan penganalisisan secara kelompok , hasilnyta menunjuk
kepada suatu bagian data atau keseluruhan.
7.
Interpretasi
8.
Pencatatan dan pelaporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran
harus berisikan pokok-pokok berikut.
1.
Tujuan evaluasi, yakni
didahului dengan latar belakang dan alasan dilaksanakannya evaluasi.
2.
Problematika berupa
pertanyaan-pertanyaan yang telah dicari jawabnya melalui pengetahuan evaluasi
pembelajaran.
3.
Lingkup dan metodologi
evaluasi pembelajaran yang dicantumkan di sini adalah unsur-unsur yang dinilai
dan hubungan antarvariabel, metode pengumpulan data, instrument
pengumpulandata,teknik analisis data.
4.
Pelaksanaan evaluasi
pembelajaran,meliputi:
§ Siapa tim evaluator selengkapnya dan jika perlu dengan pembagian
tanggung jawaban,
§ Penjadwalan pelaksanaan evaluasi,dan
§ Kegiatan penyusunan laporan
5.
Hasil evaluasi pembelajaran
yakni berisi tujuan pengajaran, tolak ukur, data diperoleh, dan dilengkapi
dengan sejumlah informasi yang mendorong penemuan evaluasi pembelajaran
sehingga dengan mudah pembuat keputusan dapat memahami tingkat keberhasilan
pembelajaran (Arikunto, 1988 : 117-118)
REFERENSI :
Arikunto,
Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara,2010
http://aderusliana.wordpress.com/2007/11/05/konsep
dasar evaluasi hasil belajar.
http://
Tidak ada komentar:
Posting Komentar