ILMU TIADA AMALAN BAGAIKAN POHON TIDAK BERBUAH

Rabu, 22 Februari 2012

KONSEP DASAR EVALUASI


KONSEP DASAR EVALUASI
A.    Defenisi Evaluasi, Penilaian, dan Pengukuran
Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penaksiran atau penilaian. Kata kerjanya adalah evaluate yang berarti menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut sebagai evaluator (Echols, 1975). Secara harfiah kata evaluasi berasal dan bahasa Inggris Evaluation; dalam bahasa Arab: al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya adalah value; dalam Babasa Arab ; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan (educationnal evaluation = al-Taqdir al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai penilaian-penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Secara terminologis ,evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
1.      Menurut Ralph Tyler (1950 ) dalam Suharsimi mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh Cronbach dan Stufflebeam bahwa proses evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.

2.      “The systematic process of collecting, analyzing, and interpreting informationto determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives. Demikianlah arti evaluasi menurut Gronlund & Linn, mereka menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengumpulkan,menganalisis, dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan instruksional.
3.      Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana hanya memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses,orang,dan mash banyak yangl ain(Davies,1981:3). Wand dan Brown mengemukakan : Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (dalam Nurkanca, 1986:1). Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi, dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Nana Sudjana, 1990:3).
Jadi secara umum evaluasi merupakan proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain ) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas, sedangkan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang membedakan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Arikunto menyatakan bahwa mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Hasil pengukuran yang bersifat kuantitatif juga dikemukakan oleh Norman E. Gronlund (1971) yang menyatakan “Measurement is limited to quantitative descriptions of pupil behavior. Pengertian penilaian yang ditekankan pada penentuan nilai suatu obyek juga dikemukakan oleh Nana Sudjana. Ia menyatakan bahwa penilaian adalah proses menentukan nilai suatu obyek dengan menggunakan ukuran atau kriteria tertentu, seperti Baik , Sedang, Jelek. Seperti juga halnya yang dikemukakan oleh Richard H. Lindeman (1967) “The assignment of one or a set of numbers to each of a set of person or objects according to certain established rules”.
B.     Fungsi Evaluasi
1.      Sebagai alat selektif
2.      Alat Diagnostik
3.      Alat  Penempatan
4.      Alat Pengukur keberhasilan
Selain keempat fungsi di atas Asmawi Zainul dan Noehi Nasution menyatakan masih ada fungsi-fungsi lain dari evaluasi pembelajaran, yaitu fungsi:
1. Remedial
2. Umpan balik
3. Memotivasi dan membimbing anak
4. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan
5. Pengembangan ilmu
C.    Tujuan evaluasi
1.      Untuk Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
2.      Untuk mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan
3.      Untuk mengetahui ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan,
4.      Untuk mengetahui ketepatan metode yang digunakan
5.      Hasil belajar cermin kualitas sekolah
6.       Untuk membuat program sekolah
7.      Untuk Pemenuhan standar
D.    Macam-macam evaluasi
1.       Penilaian formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan / topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Sementara Tesmer menyatakan formative evaluation is a judgement of the strengths and weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the instruction to improve its effectiveness and appeal. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pokok bahasan tersebut. Wiersma menyatakan formative testing is done to monitor student progress over period of time. Ukuran keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK yang akan dicapai pada setiap pembahasan suatu pokok bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada tingkat kematangan siswa. Artinya TIK dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat kesulitan yang wajar yang diperkiran masih sangat mungkin dijangkau/ dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.
2.       Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
E.     Prosedur penilaian
1.       Menetapkan tujuan evaluasi
2.       Memilih dan mengembangkan instrument
3.       Pelaksanaan pengukuran
4.       Pemeriksaan hasil
5.       Verifikasi data
6.       Analisis data
Analisis data dapat dilakukan secara individual dan berkelompok. Apabila data diolah dan dianalisis secara individual maka hasilnya menunjuk kepada seseorang atau suatu keadaan. Sedangkan pengolahan dan penganalisisan secara kelompok , hasilnyta menunjuk kepada suatu bagian data atau keseluruhan.
7.       Interpretasi
8.       Pencatatan dan pelaporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut.
1.       Tujuan evaluasi, yakni didahului dengan latar belakang dan alasan dilaksanakannya evaluasi.
2.       Problematika berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah dicari jawabnya melalui pengetahuan evaluasi pembelajaran.
3.       Lingkup dan metodologi evaluasi pembelajaran yang dicantumkan di sini adalah unsur-unsur yang dinilai dan hubungan antarvariabel, metode pengumpulan data, instrument pengumpulandata,teknik analisis data.
4.       Pelaksanaan evaluasi pembelajaran,meliputi:
§  Siapa tim evaluator selengkapnya dan jika perlu dengan pembagian tanggung jawaban,
§  Penjadwalan pelaksanaan evaluasi,dan
§  Kegiatan penyusunan laporan
5.       Hasil evaluasi pembelajaran yakni berisi tujuan pengajaran, tolak ukur, data diperoleh, dan dilengkapi dengan sejumlah informasi yang mendorong penemuan evaluasi pembelajaran sehingga dengan mudah pembuat keputusan dapat memahami tingkat keberhasilan pembelajaran (Arikunto, 1988 : 117-118)

REFERENSI :
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara,2010
http://aderusliana.wordpress.com/2007/11/05/konsep dasar evaluasi hasil belajar.
http://

Tidak ada komentar:

Posting Komentar