ILMU TIADA AMALAN BAGAIKAN POHON TIDAK BERBUAH

Jumat, 24 Februari 2012

Pengukuran Ranah Kognitif

A.    Pengertian Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.  Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.
Keenam Aspek kognitif yaitu aspek pengetahuan, pemahanan, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
  :) = :)
2.      Pemahaman (comprehension), kemampuan ini menuntut siswa memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa harusmenghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakni; (a) menterjemahkan, (b) menginterpretasikan, dan (c) mengekstrapolasi. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain: memperhitungkan, memperkirakan, menduga, menyimpulkan, membedakan,menentukan, mengisi, dan menarik kesimpulan.

3.      Penerapan (aplication), adalah jenjang kognitif yang menuntut kesanggupan menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip- prinsip, serta teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain: mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan, menghubungkan,menunjukkan, memecahkan, dan menggunakan.
4.      Analisis (analysis adalah tingkat kemampuan yang menuntut seseorang untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya.Kemampuan analisis diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu; (a) analisis unsur, (b) analisis hubungan, (c) analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. Kata-kata operasional yang umumnya digunakan antara lain: memperinci, mengilustrasikan, menyimpulkan, menghubungkan, memilih, dan memisahkan.
5.      Sintesis (synthesis), jenjang ini menuntut seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor. Hasil yang diperoleh dapat berupa: tulisan, rencana atau mekanisme. Kata operasional yang digunakan terdiri dari: mengkatagorikan, memodifikasikan,merekonstruksikan, mengorganisasikan, menyusun, membuat design, menciptakan, menuliskan, dan menceritakan.
6.      Evaluasi (evaluation) adalah jenjang yang menuntut seseorang untuk dapat menilai suatu situasi,keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu. Hal penting dalam evaluasi ialah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga siswa mampu mengembangkan kriteria, standar atau ukuran untuk mengevaluasi sesuatu. Kata-kata operasional yang dapat digunakan antara lain: menafsirkan, menentukan, menduga, mempertimbangkan, membenarkan, dan mengkritik.
B.     Tujuan Ranah Kognitif
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
C.    Alat Ukur Ranah Kognitif
Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis.
 Bentuk tes kognitif diantaranya;
1.      Tes atau pertanyaan lisan di kelas,
2.      Pilihan ganda
Pedoman utama dalam pembuatan soal bentuk pilihan ganda adalah:
a.       pokok soal harus jelas
b.      pilihan jawaban homogen dalam arti isi
c.       panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama
d.      tidak ada petunjuk jawaban benar
e.       menghindari penggunaan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah
f.       pilihan jawaban angka diurutkan
g.      semua pilihan jawaban logis
h.      tidak menggunakan bentuk negatif ganda
i.        kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes
j.        menggunakan bahasa Indonesia yang baku
k.      letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak
3.      Uraian Obyektif
Bentuk soal uraian objektif sangat tepat digunakan untuk bidang Matematika dan IPA, karena kunci jawabannya hanya satu. Pengerjaan soal ini melalui suatu prosedur atau langkah-langkah tertentu. Setiap langkah ada skornya. Objektif di sini dalam arti apabila pekerjaan tes diperikasa oleh beberapa guru dalam bidang studi tersebut hasil penyekorannya akan sama. Pertanyaan pada bentuk soal ini di antaranya adalah: hitunglah, tafsirkan, buat simpulan dan sebagainya.
4.      Uraian non obyektif atau uraian bebas,
Tes ini dikatakan nonobjektif karena penilaian dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Peserta tes dituntut untuk menyampaikan, memilih, menyusun, dan memadukan gagasan yang telah dimiliki dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Keunggulan tes ini mudah dibuat, dan  dapat mengukur tingkat berpikir dari tingkat rendah sampai tinggi, dari pengetahuan hafalan sampai evaluasi. Meskipun perlu dihindari pertanyaan yang mengungkap hafalan yang menggunakan pertanyaan:apa,siapa,dimana.
Kelemahan bentuk tes uraian nonobjektif adalah:
a.       Penyekoran dipengaruhi oleh subjektivitas penilai
b.      Pemeriksaan lembar jawaban memerlukan waktu yang lama
c.       Cakupan materi yang diujikan sangat terbatas
d.      Ada efek bluffing (gertakan!?)
Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diusahakan:
a.       Jawaban tiap soal tidak panjang, sehingga dapat mencakup materi yang lebih  banyak.
b.      Waktu pemeriksaan tidak melihat nama peserta didik
c.       Memeriksa tiap butir secara keseluruhan tanpa istirahat
d.      Menyiapkan pedoman penyekoran.
Adapun langkah-langkah menyusun tes nonobjektif adalah:
a.       Menulis soal berdasarkan kisi-kisi pada indicator
b.      Mengedit pertanyaan:
§  Apakah pertanyaan  mudah dimengerti?
§  Data yang digunakan benar?
§  Tata letak secara keseluruhan baik?
§  Pemberian bobot skor sudah baik/tepat?
§  Kunci jawaban sudah benar?
§  Waktu untuk mengerjakan tes cukup?
Kaidah penulisan tes nonobjektif adalah sebagai berikut:
v  Menggunakan kata-kata: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, hitunglah, buktikan.
v  Menghindari kata: apa, siapa, bila.
v  Menggunakan bahasa Indonesia yang baku
v  Menghindari penggunaan kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda
v  Membuat petunjuk pengerjaan soal yang jelas
v  Membuat kunci jawaban
v  Membuat pedoman penyekoran.
5.                  Jawaban atau isian singkat
Bentuk jawab singkat ditandai dengan adanya tempat kosong yang disediakan bagi peserta tes untuk menuliskan jawabannya sesuai dengan petunjuk. Ada 3 jenis soal bentuk ini yaitu: jenis pertanyaan, melengkapi, dan jenis identifikasi atau asosiasi. Kaidah utama penyusunan soal bentuk jawab singkat ini sebagai berikut:
6.                  Menjodohkan
Soal bentuk menjodohkan terdiri atas suatu premis, suatu daftar kemungkinan jawaban dan suatu petunjuk untuk menjodohkan. Masing-masing premis itu dengan satu kemungkinan jawaban. Biasanya nama, tanggal/tahun, istilah, frase, pernyataan, bagian dari diagram, dan yang sejenis digunakan sebagai premis.



7.                  Portopolio
Portofolio adalah kumpulan tugas-tugas peserta dididk. Portofolio merupakan salah satu bentuk penilaian autentik, yaitu menilai keadaan yang sesungguhnya dari peserta didik.
8.                  Performans.
Penialain unjuk kerja sering disebut dengan penilaian autentik atau penilaian alternatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah di kehidupan nyata. Penilaian unjuk kerja berdasarkan pada analisis pekerjaan (Nathan & Cascio, 1986). Penilaian ini menggunakan tes yang juga disebut dengan tes unjuk kerja. Hasil tes ini digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran sehingga kemampuan siswa mencapai pada tingkat yang diinginkan. Tes unjuk kerja lebih banyak digunakan pada bidang studi yang batasnya jelas, seperti Fisika, Kimia, dan Biologi.



REFERENSI :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar